Kamis, 17 Juli 2014

Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha Dipa Nugraha.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah
Berceramah merupakan tugas utama seorang Dharmaduta. Berceramah juga merupakan metode seorang Dharmaduta untuk dapat menyampaikan kotbah Sang Buddha kepada masyarakat. Ceramah menjadi salah satu kebutuhan batin bagi umat Buddha. Memberikan ceramah Dhamm atau Dhammadesana adalah hal yang tidak akan pernah dapat dipungkiri bagi seorang Dharmaduta. Bagi umat Buddha, kehadiran seorang dharmaduta merupakan sosok yang sangat penting dan dianggap dapat mengajarkan kembali ajaran Buddha kepada masyarakat. Dengan hadirnya para Dharmaduta, diharapkan dapat mendorong semangat para umat Buddha untuk dapat mempelajari dan mempraktikkan ajaran Buddha.

Kehadiran seorang Dharmaduta sangat dibutuhkan bagi umat Buddha, karena masih kurangnya jumlah anggota Sangha untuk dapat memenuhi kebutuhan batin para umat Buddha. Belakangan ini banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan. Banyak opini yang mengungkapkan bahwa agama akan hilang dan digantikan oleh ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan zaman yang sudah sangat pesat ini, sangat sedikit sekali orang yang mau menjadi seorang Dharmaduta dan memberikan ceramah atau Dhammadesana kepada umat Buddha. Dalam hal ini perkembangan ilmu pengetahuan seharusnya juga dibarengi dengan perkembngan batin. Dengan kata lain seorang Dharmaduta sangat berkaitan erat dengan perkembangan batin umat Buddha sebagai pengganti anggota Sangha untuk memberikan ceramah atau Dhammadesana.
Umat Buddha merupakan salah satu sasaran para Dharmaduta untuk dapat menyampaikan ajaran Buddha Dhamma. Sebagai salah satu contoh, saat ini Agama Buddha sudah berusia 3000 tahun lebih, untuk dapat bertahan selama 3000 tahun tidak terlepas dari peran seorang Dharmaduta. Kedatangan Dharmduta mampu mendorong perkembangan Agama Buddha. Para dharmaduta mempunyai peran yang sangat sangat mulia yaitu mengemban dan mengabdi dalam menyebarkan agama Buddha. Begitu pula juga usaha dari para umat Buddha itu sendiri untuk dapat mempertahankannya. Dengan kata lain, dalam perkembangan Agama Buddha yang sudah berusia 3000 tahun lebih ini tidak terlepas dari jasa para Dharmaduta yang telah bersumbangsih memberikan kontribusi mereka untuk mempertahankannya.
Dilihat dari perkembangan zaman saat ini, umat Buddha mengalami jumlah penurunan dari waktu ke waktu. Data presentase umat Buddha di indonesia pada tahun 2006 menunjukkan data sebesar 0,8% (http;//statistic.ptkpt.net/_a=agama-2&info1=a/). Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa umat Buddha hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah penduduk apabila dibandingkan dengan agama-agama lain di Indonesia. Jumlah umat Buddha yang minoritas ini yang menjadikan ajaran agama Buddha semakin sulit untuk berkembang. Hal ini berkaitan dengan sedikitnya jumlah Dharmaduta atau pembabar ajaran Buddha yang ada. Dengan demikian, kualitas Dharmaduta dalam menyebarkan ajaran Buddha juga semakin menurun. Inilah yang menjadi permasalahan signifikan yang harus dicari solusi dan jalan keluarnya.
Dewasa ini banyak sekali permasalahan yang sangat mengkhawatirkan bagi umat Buddha. Salah satu contoh yang menjadi perhatian yaitu oleh kasus Buddha Bar yang terjadi pada tahun 2009 lau. Kasus ini sangat menghebohkan warga Indonesia khususnya umat Buddha. Lokasi Buddha Bar yang terletak di Jalan Teuku Umar Jakarta ini dibuka pada bulan November 2008 dengan pengelolo PT Nireta Vista Creative dan merupakan satu-satunya di Asia. Bar tersebut dikecam oleh berbagai pihak khusunya umat Buddha karena menggunakan simbol Buddha untuk kegiatan komersial(http://internasional.compas.com/read/2009/08/03/11463533/kasus.buddha.bar.pelecehan.agama.dan.pelanggaran.usaha/). Agama Buddha merasa sangat direndahkan dengan adanya Bar ini. Sebagai seorang guru yang telah memberikan ajarannya, tidak seharusnya Buddha dijadikan simbol untuk sebuah Bar.
Kehidupan umat Buddha yang minoritas dewasa ini menjadi tantangan bagi seorang Dharmaduta untuk dapat mewujudkan masyarakat yang terbina, mandiri dan berkualitas. Banyak cara yang sudah dilakukan para tokoh buddhis untuk mewujudkan umat Buddha yang berkualitas. Salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan mendatangkan para Bhikku untuk memberikan ceramah Dhamma atau Dhammadesana kevihara. Akan tetapi pembinaan umat dengan mendatangkan para Bhikku berceramah kevihara juga tidak maksimal. Bhikku datang kevihara tidak bisa secara berkelanjutan karena keterbatasan jumlah Sangha itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sangha berperan penting dalam pembinaan umat. Namun dengan keterbatasan anggota Sangha kehadiran seorang Dharmadutalah sangat membantu untuk dapat memberikan pengarahan umat baik secara mental maupun spiritual. Seorang Dharmaduta maupun Sangha pada dasarnya memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat melakukan pembinaan umat divihara.
Dharmaduta menjadi salah satu komponen untuk dapat menambah semangat umat Buddha datang kevihara. Selain itu, seorang Dharmaduta juga berkontribusi untuk dapat memnyebar luaskan ajaran Buddha melalui metode ceramah mereka. Dharmaduta harus mengubah cara pandang meraka untuk memberikan ceramah Dhamma atau Dhammadesananya. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan seorang Dharmaduta untuk dapat mengubah pola pandang umat Buddha. Pertama, seorang Dharmaduta hendaknya meberikan ceramah sesuai dengan kebutuhan para umat. Kedua, memberikan solusi untuk dapat menyelesaikan permasalahan umat secara umum. Ketiga, menjaga keutuhan dan keharmonisan para umat divihara dengan cara memberikan motivasi pada setiap ceramahnya. Pemahaman semacam inilah yang dapat memberikan nilai positif seorang Dharmaduta.
Tindakan Dharmaduta dalam melaksanakan tugasnya untuk mempertahankan umat Buddha sangat berkaitan erat dengan bagaimana kualitas seorang Dharmaduta melaksanakan tugas mereka. Dalam konteks iniUdāyī Sutta mampu meberikan solusi bagi seorang Dharmaduta untuk dapat melaksanakan tugas mereka dan dapat diterima oleh umat secara baik. Udāyī Sutta berisi tentang bagaimana cara berkotbah atau berceramah yang sesuai dan mampu diterima oleh para pendengarnya. Kekuatan dari Udāyī Sutta ini adalah mampu meningkatkan kualitas berceramah seorang Dharmaduta. Terbukti bahwa para Dharamaduta dizaman Sang Buddha membabarkan Dhamma dengan menggunakan metode ini dengan jumlah Dharmaduta yang sedikit mampu menyebarluaskan ajaran hingga bertahan sampai sekarang ini.
Seorang Dharmaduta benar-benar mempunyai tugas berat menangani berbagai permasalahan umat Buddha yang sangat kompleks. Meningkatkan kualitas berceramah merupakan salah satu upaya untuk menangani permasalahan yang terjadi. Dengan kualitas berceramah seorang Dharmaduta diharapkan umat Buddha akan lebih terbina secara berkelanjutan. Melihat jumlah anggota Sangha yang sangat sedikit dibandingkan umat Buddha itu sendiri, maka disinilah peran seorang Dharmaduta sangta dibutuhkan. Dilihat dari berkurangnya jumlah umat Buddha saat ini, dikawatirkan akan lebih banyak lagi umat Buddha yang beralih keagama lain akibat kurangnya pembinaan umat Buddha itu sendiri. Melalui pembinaan keyakinan (Saddha) yang dilakukan seorang Dharmaduta diharapkan juga mampu menciptakan pertumbuhan umat Buddha yang lebih berkualitas.
Beranjak dari permasalahan diatas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian kepada para Dharmaduta dengan judul “Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha Dipa Nugraha”. Adapun alas an pokok penulis mengangkat judul tersebut adalah:
1.    Kurangnya ceramah sorang Dharmaduta yang berkualitas.
2.    Kurangnya pembinaan umat Buddha secara berkelanjutan.
3.    Permasalahan masih minimnya anggota Sangha untuk memberikan pembinaan      spiritual kepada umat Buddha.
4.    Masih kurangnya semangat umat Buddha untuk datang kevihara akibat kualitas Dharmaduta dalam memberikan ceramah kepada umat.
5.    Banyak umat Buddha yang pindah agama akibat kurangnya pembinaan dari seorang Dharmaduta.
            Manfaat umum yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan bagi para Dharmaduta tentang pentingnya Udāyī Sutta untuk dapat meningkatkan kualitas berceramah seorang Dharmaduta. Serta dapat memberikan wawasan kepada para Dharmaduta tentang bagaimana cara untuk dapat meningkatkan kualitas berceramahnya. Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat berguna bagi para umat Buddha utnuk menambah keyakinan mereka terhadap ajaran Buddha itu sendiri. Dengan pemahaman pentingnya seorang Dharmaduta dalam berceramah berpedoman terhadap Udāyī Sutta, maka para Dharmaduta memahami bahwa Udāyī Sutta mampu meningkatkan kualitas ceramah mereka. Dengan demikan, maka berbagai permasalahan yang ditimbulkan akibat lemahnya kualitas berceramah seorang Dharmaduta akan dapat teratasi dengan penelitian ini.
1.2              Identifikasi Masalah
            Peran seorang Dharmaduta dalam melaksanakan tugasnya sangat berkaitan erat dengan bagaimana kualitas mereka dalam melaksanakan tugasnya. Kualitas seorang Dharmaduta dapat diukur melalui tingkat antusiasme para umat Buddha untuk dapat menerima apa yang telah mereka ajarkan. Pada hal ini peranan Udāyī Sutta sangat berperan penting bagaimana seorang Dharmaduta ini dapat terlihat baik dan buruknya kualitas berceramah mereka. Para umat Buddha masih sangat membutuhkan seorang Dharmaduta karena keterbatasan anggota Sangha untuk memeberikan pembinaan.
   Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasiakn sebagai berikut:
1.                  Kurangnya ceramah sorang Dharmaduta yang berkualitas.
2.                  Masih rendahnya kesadaran para Dharmaduta untuk membina umat secara berkelanjutan.
3.                  Masih minimnya anggota Sangha untuk memberikan pembinaan       spiritualkepada umat Buddha.  
4.                  kurangnya semangat umat Buddha untuk datang kevihara akibat kualitas Dharmaduta dalam memberikan ceramah kepada umat.
5.                  Banyak umat Buddha yang pindah agama akibat kurangnya pembinaan dari seorang Dharmaduta.
1.3              Fokus Penelitian
            Berdasarjan identifikasi masalah tersebut maka penulis memfokuskan masalah pada nomor 1 yaitu “Kurangnya ceramah sorang Dharmaduta yang berkualitas”. Dengan terjawab masalah kurangnya ceramah Dharmaduta yang berkualitas, maka permasalahan lainpun juga akan terjawab.
1.4              Rumusan Masalah
            Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka untuk memperjelas maksud dan tujuan penulisan, penulis merumuskan masalah sesuai dengan fokus penelitian adalah sebagai berikut: “Bagaimana peranan Udāyī Suttauntuk dapat meningkatkan kualitas berceramah khususnya bagi seorang Dharmaduta?”

1.5              Tujuan Penelitian
            Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatkan data mengenai peranan Udāyī Sutta untuk meningkatkan kualitas berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha Dipa Nugraha. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas berceramah para Dharmaduta dengan landasan Udāyī Sutta.
1.6              Kegunaan penelitian
   Hasil penelitian Mengenai Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha Dipa Nugraha diharapkan dapat membrikan manfat atau kegunaan sebagai berikut:
1.    Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untk melanjutkan penelitian ini dengan mengambil penelitian yang berbeda dengan sampel yang lebih banyak.
2.    Kegunaan Praktis
Kegunan praktis dari penelitin ini adalah sebagai berikut:       
a.       Bagi lembga sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Bnten penelitian ini dapt melengkapi koleksi kepustakan yang belum ada sebelumnya
b.      Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat dijadiakn referensi sehingga dapat menambah pengetahuan peserta didik.
c.       Bagi para Dharmaduta diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengertian mengenai pentingnyaUdāyī Sutta untuk dapat meningkatkan kualitas berceramah.
d.      Bagi tokoh agama Buddha, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk menyebarluaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Udāyī Sutta untuk meningkatkan kualitas berceramah bagi Dharmaduta pada khususnya.
e.       Bagi peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam melakukan penelitian lebih lanjut tentang Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta.

Tidak ada komentar: